Saat kuterbangun diheningnya malam
Ku buka kelopak mataku, Alhamdulillah masih bisa terbuka
Kutatap sekeliling kamar, Alhamdulillah masih bisa terlihat
Kuhela nafasku dalam-dalam, Alhamdulillah masih lancar dari hidung sampai paru-paru
Kugerakkan tangan dan kaki, Alhamdulillah masih bisa bergerak dengan nyaman
Sekilas teringatlah dalam benakku tentang firman-MU yang suci ya.. rabb
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya.”
Kucoba renungi dan pahami makna ayat-ayat -MU
“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Kutersadar …….
Dalam tubuhku terdapat berjuta bahkan bermiliar jaringan yang saling berkait
Sehingga …………………..
Darahku masih mengalir dengan lancar
Otakku masih tersadar dan berfikir
Telingaku masih mendengar suara merdu
Lidahku masih merasa manis, asin dan pahit
Kulitku masih bisa merasa panas, dingin dan sakit
Tulangku masih bisa untuk menopang tubuhku
Dan…… dan…… dan …….
Berjuta nikmat lain yang tak mampu kusebutkan
Sementara saat ku ingat jumlah ibadah yang kulakukan sebagai bentuk rasa syukurku
Aku merasa malu………
Salatku baru hitungan dua sampai empat rakaat.
Ketika kucoba 8, 10 sampai 20 rakaat maka sudah merasa berat dan berlebih
Dzikirku baru hitungan 10, 20 sampai 30
Ketika kucoba 100, 300 atau 1000 maka bibirku sudah merasa keluh dan lelah
Tilawahku baru mampu kulakukan saat hati ini gelisah
Shodaqohku baru kukeluarkan saat dikeramaian untuk menutup malu
Ya… Rabb, ampunilah segala kelemahanku dan terimalah syukurku yang terbatas
Ku yakin Engkau adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang
Pamulang, 30 April 2024 Kangari13